Sabtu, 31 Mei 2008

Keuntungan dan Resiko Dari Investasi

Proses Investasi
Proses investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Kebijakan Investasi
2. Analisa Sekuritas
3. Pembentukan Portofolio
4. Melakukan Revisi Portofolio
5. Evaluasi Kinerja Portofolio

Komponen Dari Keuntungan ( Return )
Return dapat didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh atau yang diharapkan dari suatu investasi selama satu periode waktu, yang akan diperoleh di masa mendatang. Return merupakan kompensasi atas resiko yang harus ditanggung oleh investor atas investasi yang dilakukannya.Sumber – sumber return yang merupakan faktor motivasi bagi investor dalam berinvestasi adalah deviden, yaitu pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi saham dan capital gain yaitu perubahan harga dari sekuritas berupa kenaikan harga saham yang memberikan keuntungan bagi investor.Hubungan return dan resiko searah dan linier, artinya semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula resiko yang harus ditanggung.

Sumber dan Tipe Resiko
Resiko terjadi dari akibat adanya unsur ketidakpastian dalam semua investasi saham. Perbedaan antara return yang diharapkan (return yang diantisipasi investor di masa mendatang) dengan return yang benar-benar diterima (return yang diperoleh investor) merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Beberapa sumber resiko yang berkaitan dengan besar risiko investasi di antaranya adalah:
1.Risiko Suku Bunga
2.Risiko Pasar
3.Risiko Inflasi
4.Risiko Nilai Tukar
5.Risiko Likuiditas
6.Risiko Financial

Semua risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian investasi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu:
1) Systematic Risk
Systematic risk disebut juga risiko pasar, karena berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko ini terjadi karena kejadian di luar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi, tingkat bunga pasar, dan lain lain. Systematic risk disebut juga undiversifiable risk karena risiko ini tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio.
2) Unsystematic Risk
Unsystemic risk merupakan risiko spesifik perusahaan, karena tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Contoh unsystemic risk antara lain risiko industri, financial leverage risk, operating leverage risk, dan lain-lain. Risiko ini dapat diminimalkan bahkan dihilangkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak sekuritas (portofolio), karena itu disebut juga diversifiable risk.

Estimasi Resiko dan Return Pada Portofolio
Beberapa ukuran statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu risiko, di antaranya adalah :
1) Range
2) Mean Absolute Deviation
3) Probability Of Negative Return
4) Semivariance
5) Standard Deviation

Kovarians
Kovarian adalah korelasi antara dua buah variabel ( bergerak bersama ) dari waktu ke waktu. Kovarian adalah suatu ukuran mutlak tentang derajat asosiasi antara return untuk pasangan surat berharga, dan harus digunakan ketika menghitung resiko portofolio.kovarian juga bisa :
1.Bernilai positif
2.Bernilai negatif
3.Bernilai nol

Konsep Model Indeks Tunggal
Kalau kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat ” pasar ” membaik ( yang ditunjukan oleh indeks pasar yang tersedia ) harga saham – saham individual juga meningkat. Demikian pula sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham – sahamnya akan turun harganya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar.Model indeks tunggal merupakan penyerderhanaan dari model markowitz.Penggunaa model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan dimasukan kedalam portofolio.

Tidak ada komentar: