Sabtu, 31 Mei 2008

Saham Sebagai Pilihan Investasi

Ada banyak pilihan atau tempat yang dapat Anda gunakan dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan untuk periode yang akan datang. Investasi dapat Anda lakukan dengan menabung, deposito, membeli tanah, bangunan, membeli emas maupun membeli surat berharga seperti saham, obligasi dan lain-lain. Saham adalah surat berharga yang paling populer di antara surat berharga lainnya di pasar modal. Penyebabnya, bila dibandingkan investasi lainnya saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (return) yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high return). Selain high return, saham juga memiliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham bisa melorot secara cepat. Dengan karakteristik high risk high return ini maka pemodal perlu terus memantau pergerakan harga saham yang dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat dibuat dalam waktu yang tepat pula.



Keuntungan Dan Risiko Berinvestasi Saham
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau risiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki risiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kekurangannya keuntungan yang lebih sedikit dibanding potensi keuntungan dari saham. Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin tinggi, tetapi juga berisiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran. Usaha sendiri (wiraswasta) berisiko bangkrut/pailit sementara investasi di emas berisiko harga turun.

Khusus untuk saham, peluang keuntungan dan risiko yang mungkin timbul adalah :
Keuntungan :
1.Capital Gain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai beli saham. Misalnya sewaktu membeli nilainya Rp 2000/saham dan kemudian dijual dengan harga Rp 2500. Selisih sebesar Rp 500 disebut capital gain.
2.Dividen, merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya dividen yang anda terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa perusahaan tidak selalu membagikan dividen kepada para pemegang saham tetapi tergantung kepada kondisi perusahaan itu sendiri (khususnya berkaitan dengan keuntungan yang diraih). Jika perusahaan mengalami kerugian tentu saja dividen tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut.
Risiko Kerugian:
1.Capital Loss, kebalikan dari capital gain yaitu ketika Anda menjual saham yang Anda miliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT. Kupetemu Anda beli dengan harga Rp 2000/saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400/saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun, Anda kemudian menjual pada harga tersebut sehingga Anda mengalami kerugian sebesar Rp 600 per saham. Itulah capital loss yang menimpa Anda.
2.Risiko Likuidasi, perusahaan yang sahamnya Anda dimiliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dilikuidasi. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan risiko yang terberat dari seorang pemegang saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus-menerus mengikuti perkembangan perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Mengenal Investasi di Pasar Modal

INVESTASI
Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi dari masa sekarang untuk masa yang akan datang. Investasi mengandung risiko ketidakpastian. Untuk itu dibutuhkan suatu kompensasi atas penundaan konsumsi tersebut yang sehari-hari dikenal dengan istilah keuntungan dari investasi atau gain.

Secara umum Investasi dapat dikategorikan dalam dua kelompok besar, yaitu:
● Real Investment, investasi dalam bentuk nyata seperti investasi dalam bentuk properti, membangun pabrik, membuka perkebunan dan lain-lain.
● Financial Investment, investasi terhadap produk-produk keuangan yang penghasilannya tetap seperti deposito dan obligasi maupun dalam bentuk hasil yang tidak tetap seperti saham dan turunannya (derivatif).

Ketertarikan orang dalam berinvestasi tergantung pada jumlah dana dan ketrampilan (skill) yang dikuasai. Dalam kesempatan ini kita akan fokus pada investasi secara tidak langsung atau financial investment.

INVESTOR
Investor adalah orang perorangan atau lembaga baik domestik maupun asing yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau panjang.

Dalam praktek investasi keuangan dikenal beberapa jenis investor:
● Hedger adalah investor yang berinvestasi dengan tujuan menjaga aset riil yang dimilikinya.
● Spekulator adalah investor yang berinvestasi untuk tujuan spekulasi atas pergerakan harga yang terjadi, biasanya untuk jangka pendek atau bahkan one day trading.
● Arbitrage adalah investor yang melakukan investasi berdasarkan selisih nilai (harga) investasi yang terjadi atau timbul karena adanya perbedaan tempat, waktu dan kebijakan. Hal ini biasanya terjadi pada instrumen investasi yang dicatatkan atau diperdagangkan di lebih dari satu pasar modal atau dikenal sebagai dual listing.

Berdasarkan sifatnya, Investor juga dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan
● Risk averse (menghindari risiko) adalah investor yang akan memilih investasi berdasarkan tingkat risiko yang rendah walaupun terkadang dengan konsekuensi keuntungan yang kecil.
● Risk medium (proporsional melihat risiko). Ini adalah investor yang akan melakukan investasi dengan risiko sedang dan harapan mendapatkan keuntungan tertentu.
● Risk taker (berani mengambil risiko). Investor jenis ini lebih memilih investasi dengan estimasi keuntungan yang tinggi dengan tidak terlalu memperdulikan konsekuensi risiko yang tinggi juga.

Ketiga jenis investor di atas mempunyai karakteristik dan penilaian yang unik untuk menilai suatu investasi. Pola sifat investor itu terbentuk karena adanya suatu konsep umum di mana kita tidak bisa mendapatkan sesuatu yang besar tanpa risiko yang besar. Jadi semakin besar risiko akan memberikan kemungkinan hasil yang besar juga. Di sini investor dibebaskan untuk memilih jenis kemungkinan hasil dan risiko berdasarkan keinginan dan kemampuannya berinvestasi.

Secara umum banyak orang berpikir dengan pola risk averse. Tidak heran pilihan pertama seseorang menempatkan investasinya adalah pada deposito atau instrumen fixed rate return lainnya.

Namun demikian, hasil deposito kurang memuaskan kebutuhan sebagian pihak. Tingkat suku bunga deposito dinilai terlalu rendah, tidak sebanding sebagai bentuk konpensasi investasi lagi. Hal ini mendorong sebagian pihak untuk melirik pasar modal sebagai bentuk investasi alternatif yang relatif memberikan harapan keuntungan lebih tinggi, tentu saja dengan risiko yang lebih besar pula.

Produk investasi dikenal dengan istilah efek atau surat berharga. Efek adalah sebagai suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindahtangankan. Bentuknya, surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang (promisory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (reksa dana), hak untuk membeli suatu saham (rights), dan warrant untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjualbelikan.

Pengertian Indeks Dan Indeks Komparatif MSCI

Indeks adalah suatu komposisi yang memberikan patokan kinerja bagi sekumpulan dana. Kecuali ada hal-hal khusus, setiap total tingkat pengembalian indeks memperhitungkan perubahan harga dan penanaman kembali deviden atau bunga yang dibayarkan oleh obligasi sesuai dengan periode yang tertulis pada obligasi tersebut. Perlu dicatat bahwa figur kinerja yang dimuat dalam indeks tersebut tidak memasukkan biaya transaksi maupun ongkos manajemen, yang mana jika ikut diperhitungkan akan menurunkan nilai total tingkat pengembalian. Para penanam modal tidak dapat menanam modal langsung ke dalam indeks.

Membandingkan kinerja suatu dana tertentu terhadap indeks pasar yang terkait dapat membantu anda melihat bagaimana kekuatan dana tersebut terhadap pasar terkait secara keseluruhan.Berikut ini adalah gambaran singkat dari indeks-indeks komparatif mandiri .

Indeks Komparatif MSCI
Semua indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) adalah kapitalisasi pasar tertimbang. Indeks bebas MSCI mencerminkan peluang beli yang aktual bagi investor global dengan memperhitungkan faktor pembatasan dari bursa lokal suatu negara mengenai kepemilikan saham oleh pihak asing. Semua indeks MSCI berdasarkan asumsi penanaman modal kembali dari pendapatan kotor (GTR).

Indeks MSCI Seluruh Negara (AC)
Indeks Dunia (GTR)Adalah indeks yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mewakili 47 pasar negara maju dan berkembang di Amerika Utara, Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia Pasifik.

Indeks Dunia (BEBAS) MSCIAdalah indeks yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mewakili 22 pasar negara maju di Amerika Selatan, Eropa, dan Kawasan Asia/Pasifik.

Indeks Pasar Berkembang (BEBAS) MSCIAdalah indeks yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mewakili 26 pasar negara berkembang di Eropa, Amerika Latin, dan Kepulauan Pasifik.

Indeks MSCI Seluruh Negara (AC)Indeks Bebas Asia Pasifik (GTR)Adalah indeks yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mewakili 15 pasar negara maju dan berkembang di kawasan Asia Pasifik.

Indeks MSCI Semua Negara (AC)
Indeks Bebas Asia Pasifik tidak Termasuk Jepang (GTR)Adalah indeks yang terdiri dari perusahan-perusahaan yang mewakili 14 pasar negara maju dan berkembang di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang.

Indeks Eropa MSCIAdalah indeks yang terdiri dari perusahan-perusahaan yang mewakili 14 pasar negara maju di Eropa.

Pasar Berkembang MSCI
Indeks Bebas Amerika Latin (GTR)Adalah indeks yang terdiri dari perusahan-perusahaan yang mewakili tujuh pasar negara berkembang di Amerika Latin.

KONSEP UANG

Karakterisrik Dan Fungsi Dari Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).Agar masyarakat menyetujui suatu benda sebagai uang, haruslah benda tersebut mempunyai cirri – cirri atau karakteristik sebagai berikut :
1.Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
2.Mudah dibawa – bawa
3.Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.Tahan lama
5.Jumlahnya terbatas
6.Bendanya mempunyai mutu yang sama

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.Uang adalah perantara tukar-menukar. Dia digunakan sebagai standar nilai dimana semua harga diperlihatkan. Dia juga menyimapn nilai untuk konsumsi yang akan datang. Berbagai karakteristik uang diperlukan sekali, seperti dapat dibagikan dan tahan lama..Dalam ilmu ekonomi peranan uang dalam melancarkan kegiatan perdagangan dibedakan menjadi empat jenis :
1.Sebagai Alat Perantara Kegiatan Tukar Menukar ( medium of exchange )
2.Sebagai Satuan Nilai ( unit of account )
3.Sebagai Ukuran Pembayaran Tertunda ( standard for deffered payment )
4.Sebagai alat penyimpan nilai ( store of value )

Definisi dan Nilai Uang
Uang merupakan aktiva tak bersyarat yang diterima oleh semua orang dalam seluruh transaksi. Di berbagai masa yang berbeda dalam sejarah, barang-barang yangberbeda sudah digunakan sebagai uang s eperti batu, garam, ternak atau rumah.Logam, khususnya emas, telah digunakan secara luas. Bentuk kertas modern dari uang berlaku pada Masa Pertengahan ketika uang pertama kali digunakan oleh parapedagang Venesia. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00. Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.

Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.Yang termasuk teori uang statis adalah: Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak. Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran. Teori Nominalisme Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.Teori Negara Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

Teori Uang Dinamis mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain: Teori Kuantitas dari David Ricardo Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. Teori Kuantitas dari Irving Fisher Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang. Teori Persediaan Kas Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang. Teori Ongkos Produksi Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

PASAR UANG DI INDONESIA

Definisis Pasar Uang
Pasar uang adalah pasar dengan instrumen finansial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi. Jangka waktunya biasanya satu tahun. Transaksi dilakukan melalui sarana telekomunikasi. Disebut juga pasar abstrak.

Fungsi Pasar Uang
1.Sebagai sarana alternatif khususnya bagi lembaga – lembaga keaungan dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya
2.Sebagai sarana pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa moneter dalam melaksanakan opersai pasar terbuka

Instrumen Pasar Uang Di Indonesia
1.Sertifikat Bank Indonesia
Adalah surat berharga atas unjuk dala rupiah, yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh bank sentral indonesia sebagai pengakuan utang jangka pendek.
2.Surat Berharga Pasar Uang
Adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan bank sentral indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh bank sentral indonesia
3.Sertifikat Deposito
Adalah instrumen pasar keuangan yang diterbitkan oleh siatu bank yang dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga tertentu
4.Commercial Paper
Adalah promis yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan termasuk bank untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor yang melakukan investasi dalam instrumen pasar uang
5.Call Money
Adalah kegiatan pinjam meminjam dana antar satu bank dengan bank lainnya
6.Wesel
Adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order pembawa
7.Repurchase Agreement ( Repo )
Adalah transaksi jual beli surat – surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan membeli kembali surat – surat berharga yang dijual pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu

Definisis Dan Ciri – Ciri Uang
Uang didefinisikan sebagai benda – benda yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat tukar dalam perdagangan.ciri – ciri uang,
1.Nilainya tidak menalami perubahan dari waktu ke waktu
2.Mudah dibawa
3.Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya
4.Tahan lama
5.Jumlahnya terbatas
6.Bendanya mempunyai mutu yang sama

Tingkat Bunga Di Indonesia
Dengan kerangka kerja yang baru, mulai juli 2005 suku bunga BI rate akan digunakan sebagai sinyal respon kebijakan moneter dan sasaran operasional. BI rate adalah suku bunga dengan tenor satu bulan yang diumumkan oleh bank indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter.
BI rate akan diimplementasikan melaui Operasi Pasar Terbuka untuk SBI tenor 1 bulan, karena beberapa pertimbangan. Pertama SBI satu bulan telah dipergunakan sebagai benchmark oleh perbankan dan pelaku pasar di indonesia dalam berbagai aktifitasnya. Kedua, penggunaan SBI satu bulan sebagai sasaran operasional akan memperkuat sinyal respon kebijakan moneter yang ditempuh bank indonesia. Ketiga, dengan perbaikan kondisi perbankan dan sektor keuangan, SBI satu bulan terbukti mampu menstransmisikan kebijakan moneter ke sektor keuangan dan ke ekonomi

Bi rate ditetapkan oleh dewan gubernur dalam rapat dewan gubernur triwulanan setiap bulan januari, april, juli, dan oktober. Perubahan dalam BI rate menunjukan penilaian bank indonesia terhadap prakiraan inflasi ke depan dibandingkan dengan sasaran inflasi yang elah ditetapkan. Pelaku pasar an masyarakat akan dapat mengamati penilaian bank indonesia dimaksud melaui penguatan transparasi yang akan dilakukan, antara lain laporan kebijakan moneter yang disampaikan secara triwulanan dan press release bulanan. Operasi moneter BI rate dilakukan melalul lelang mingguan dengan mekanisme variabel rate tender dan multiple price allotments.

Pasar Finansial
Pasar finansial adalah pasar yang bertugas menyediakan fasilitas untuk menyalurkan tabungan masyarakat ke individu dan lembaga yang membutuhkan lebih banyak dana untuk dibelanjakan, dibandingkan dana yang berasal dari penghasilannya. Pasar finansial merupakanjantung suatu perekonomian , secara tidak langsung, pasar finansiallah yang menentukan volume kredit yang tersedia, daya tarik tabungan, dan menyetel tingkat suku bunga, serta harga sekuritas finansial.

Klasifikasi Pasar Finansial
1.Berdasarka jangka waktu jatuh tempo
· Pasar uang
· Pasar modal
2.Berdasarkan waktu penerbitan klaim
· Pasar primer
· Pasar sekunder
3.Berdasarkan sifat dari klaim
· Pasar utang
· Pasar ekuitas
4.Berdasarkan waktu penyelesaian transaksi
· Pasar spot
· Pasar derivatif
5.Berdasarkan struktur organisasi
· Pasar lelang, bursa paralel ( OTC )
· Pasar perantara
6.Berdasarkan keuangan global
· Pasar eksternal ( offshore market )
· Pasar internal ( pasar domestik dan pasar luar negeri )
7.Berdasarkan sifat komoditi
· Pasar produk
· Pasar fiansial
· Pasar faktor – faktor produksi

STOCKS, MARKET, INDUSTRY, AND FUNDAMENTAL & TECHNICAL ANALYTICAL

Pendekatan dan Evaluasi Saham
Penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas, yaitu:

1.Pendekatan present value (metode kapitalisasi penghasilan)
Berdasarkan pendekatan ini maka nilai saat ini suatu model saham adalah sama dengan present value arus kas yang diharapkan akan diterima oleh pemilik saham tersebut. Untuk menaksir tingkat keuntungan yang dipandang layak, analisis atau pemodal perlu memasukkan factor risiko. Kas yang diterima oleh pemodal akan berasal dari dua sumber, yaitu deviden dan hasil penjualan kembali saham tersebut.

The Multiple Growth Model, model pertumbuhan tersebut merupakan model yang relatif sederhana. Bagi perusahaan yang beroperasi pada industri yang telah berada pada tahap maturity (kedewasaan) pada siklus kehidupan produk, penggunaan model ini cukup untuk memadai untuk menaksir nilai intrinsik saham.

Model Dengan Tiga Periode Pertumbuhan, model ini merupakan perluasan dari model dengan dua pertumbuhan multiple, tetapi dengan scenario tambahn lagi. Model ini diasumsikan ada tiga periode, yaitu: (1) Periode Awal (misalnya 5 tahun), Yaitu periode pada waktu pertumbuhan laba (dan dividen) paling tinggi dibandingkan dengan periode-periode kemudian. (2) PeriodeTtransisi (misalnya 3 tahun). Periode ini menunjukkan berapa lama pertumbuhan pada periode awal akhirnya turun menjadi normal, Turunnya pertumbuhan selama periode transisi ini diasumsikan secara linier. (3) Periode Pertumbuhan konstan selamanya, pada periode ini diasumsikan pertumbuhan telah menjadi normal dan akan berlangsung selamanya

2.Pendekatan price earning ratio atau PER (metode kelipatan laba)
Metode valuasi lain yang sering digunakan adalah pendekatan PER. Bahkan di Amerika Serikat nampaknya penggunaan pendekatan PER lebih sering daripada penggunaan metode berdasar atas deviden, meskipun penggunaan model berdasar atas dividen juga makin meningkat. Namun perlu diperhatikan, setiap pendekatan dan model valuasi memerlukan penaksiran terhadap masa depan yang tak pasti.

Model PER, sebagaimana namanya menunjukkan, mendasarkan diri atas rasio antara harga saham per lembar dengan EPS.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi PER
Apabila kita mempergunakan constant growth model, maka dengan mudah persamaan tersebut bias dimodifikasikan dalam bentuk Price Earnings Ratio (PER). Analis sekuritas kadang-kadang menyukai penggunaan PER dalam menilai kewajaran harga saham. Saham yang mempunyai PER yang tinggi mungkin dicurigai telah terlalu tinggi harganya.

Nilai Pasar
Berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar saat ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

Analisis Fundamental
Adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakandata keuangan perusahaan. Ada dua pendekatan untuk menghitung nilai intrinsic saham, yaitu dengan pendekatan nilai sekarang dan PER.

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan (i) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan (ii) menerapkan hubungan variable-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.Dalam membuat model peramalan harga saham tersebut, langkah yang penting adalah mengidentifikasikan faktor-faktor fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan dividen, dsb.) yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham.

Analisis Teknis dari Fundamental
Kalau kita kembali ke pendekatan berdasar atas present value dari dividen-dividen yang akan diterima oleh pemodal di kemudian hari. Dengan demikian maka dua pertanyaan dapat diajukan. Pertama, berapa tingkat bunga yang akan dipakai untuk menghitung present value dividen-dividen yang diharapkan? Jawaban pertnyaan ini menyangkut penentuan (atau estimasi) . Semakin tnggi resilo suatu saham, semakin besar r yang dipergunakan. Kedua, bagaimana menaksir dividen yang diharapkan akan diterima pemodal? Jawaban atas pertanyaan ini berarti analisis harus memperkirakan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

Perusahaan hanya bias membagikan dividen semakin besar kalau perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar. Kalau laba yang diperoleh tetap besarnya, perusahaan tidak bias membagikan dividen yang semakin besar karena ini berarti perusahaan akan membagikan modal sendiri. Dari sisi peraturan, pembagian modal sendiri tidak diperkenankan. Dari sudut pandang kreditor, merekapun akan menolak kalau perusahaan membagikan modal sendiri. Mengapa??? Karena dengan membagikan modal sendiri, jumlah modal sendiri makin berkurang sehingga proporsi hutang menjadi semakin besar. Kalau perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (yang berarti pemilik perusahaan hanya bertanggung jawab terbatas pada modal yang disetorkan), maka dengan semakin meningkatnya proporsi hutang , berarti risiko mulai digeser ke pemberi kredit (kreditor).

Pasar Modal dan Teori Effisiesi Pasar

Penjelasan Mengenai CAPM
Kemampuan untuk mengestimasi return suatu individual sekuritas merupakan hal yang sangat penting dan diperlukan oleh investor. Untuk dapat mengestimasi return suatu sekuritas dengan baik dan mudah diperlukan suatu model estimasi. Oleh karena itu kehadiran Capital Asset Priccing Model (CAPM) yang dapat digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas dianggap sangat penting di bidang keuangan. Bentuk standar dari CAPM pertama kali dikembangkan secara terpisah oleh Sharpe (1946), Lintner (1965) dan Mossin (1969), sehingga model ini sering disebut dengan CAPM bentuk Sharpe-Lintner-Mossin. Professor Sharpe kemudian memenangkan hadiah Nobel di bidang ekonomi untuk hasil karyanya ini. CAPM merupakan salah satu model dalam keuangan yang bukan hanya telah mengalami pengujian yang cukup intensif, tetapi juga telah dicoba untuk diperbaiki dan diperluas. Asumsi-asumsi ini digunakan untuk menyederhanakan persoalan-persoalan yang sesungguhnya terjadi di dunia nyata.

Pasar Portfolio
Merupakan Portofolio yang berisi dengan semua aktiva yang ada di pasar. Portofolio di efficient set ini menunjukan portofolio – portofolio efisien yang mempertimbangkan trade off antara return ekspetasi dan resiko. Untuk menentukan letak portofolio pasar ini, perlu dikombinasikan antara aktiva – aktiva beresiko. Semua investor diasumsikan akan melakukan investasi di portofolio yang sama yaitu portofolio pasar. Asumsi ini berlaku karena asumsi – asumsi di CAPM, yaitu semua investor menggunakan analisis yang sama, yaitu menggunakan analisis metode Markowitz. Karena portofolio pasar menggunakan semua aktiva beresiko, maka portofolio pasar ini merupakan portofolio dengan diversifikasi yang sempurna. Semua aktiva ini dapat meliputi aktiva keuangan seperti saham, obligasi, opsi (option), futures, aktiva riil seperti emas dan estat nyata (real estate). Lebih ideal lagi jika seluruh aktiva ini melibatkan semua aktiva-aktiva yang ada di seluruh dunia, bukan hanya di satu pasar saja. Akan tetapi, di dalam prakteknya, memasukkan semua aktiva yang ada di dunia tidak memungkinkan.

Return Equilibrium
Merupakan kondisi pasar pada saat harga-harga aktiva berada di tingkat yang tidak memberikan intensip lagi untuk melakukan perdagangan spekulatip.
Ekuilibrium pasar terjadi jika harga-harga dari aktiva berada di suatu tingkat yang tidak dapat memberikan intensip lagi untuk melakukan perdagangan spekulatip (Jones, 1995). Implikasi dari asumsi ekuilibrium ini adalah sebagai berikut ini.
Semua investors akan memilih portofolio pasar, yaitu portofolio yang berisi dengan semua aktiva yang ada di pasar.Portofolio pasar ini merupakan portofolio aktiva berisiko yang optimal, yaitu yang berada di Efficient frontier menurut Markowitz.

Resiko
Bagian keuntungan yang tidak terantisipasi, yaitu yang berasal dari surprise merupakan resiko yang dihadapi oleh pemodal. Meskipun demikian sumber resiko tersebut dapat berasal dari factor yang mempengaruhi semua perusahaan, tetapi ada pula yang spesifik perusahaan tertentu. Sumber resiko dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu,
Systematic risk, yang merupakan resiko yang mempengaruhi semua perusahaan
Unsystematic risk, yang merupakan resiko yang mempengaruhi satu perusahaan

Pengujian Terhadap CAPM
Beberapa studi yang menguji keabsahan model CAPM diantaranya adalah Friend dan Blume (1970), Black, Jensen dan Scholes (1972), Blume dan Friend (1972), Fama dan MacBeth (1972), Basu (1977), Litzenberger dan Ramaswamy (1979), Gibbons (1982). Kebanyakan studi-studi ini menggunakan cara-cara berikut ini di dalam pengujiannya.
Dalam return yang digunakan adalah return total bulanan (dividen dianggap diinvestasikan kembali).Beta diestimasi untuk tiap-tiap sekuritas di dalam sampel dengan menggunakan periode 5 tahun atau 60 observasi bulanan.Indeks pasar yang digunakan untuk menghitung Beta adalah rerata tertimbang berdasarkan nilai pasar tiap-tiap sekuritas untuk semua saham umum (common stocks) yang terdaftar di pasar modal.Sekuritas-sekuritas di dalam sampel kemudian di ranking berdasarkan nilai Beta-nya. Sebanyak N buah portofolio kemudian dibuat berdasarkan ranking ini. Banyaknya (N) portofolio berkisar antara 10 sampai 20. Alasan pembuatan portofolio ini adalah untuk mengurangi pengurangan kesalahan (measurement error) di dalam mengestimasi Beta tiap-tiap individual sekuritas. Karena portofolio dibentuk berdasarkan ranking dari Beta, maka dispersi Beta di masing-masing portofolio dapat lebih kecil dibandingkan jika semua data di gabung dalam satu group saja (dapat juga berarti dalam satu portofolio saja).Return portofolio dan Beta portofolio kemudian dihitung untuk masing-masing portofolio dan regresi.

APT ( Arbitrage Pricing Theory )
APT pada dasarnya menggunakan pemikiran yang menyatakan bahwa dua kesempatan investasi yang mempunyai karakteristik yang identik sama tidaklah bisa dijual dengan harga yang berbeda. Konsep yang dipergunakan adalah hukum satu harga (the law of one price). Apabila aktiva yang berkarakteristik sama tersebut terjual dengan harga yang berbeda, maka akan terdapat kesempatan untuk melakukan arbitrage dengan membeli aktiva yang berharga murah dan pada saat yang sama menjualnya dengan harga yang lebih tinggi sehingga memperoleh laba tanpa resiko. APT menjelaskan bahwa beta merupakan pengukur resiko yang relevan, dan terdapat hubungan yang positf dan linear antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan beta. Sayangnya toeri ini tidak menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pembentukan harga sekuritas. Teknik statistik yang disebut sebagai factor analysis bisa dipergunakan untuk mengidentifikasi berapa faktor yang terdapat dalam persoalan (dengan menggunakan input matriks koefisien korelasi), tetapi tidak menunujukkan apa faktor-faktor tersebut.

Efsiensi Pasar
Secara umum, efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa macam , yaitu:
1.Definisi efisiensi pasar didasarkan pada nilai intrinsik sekuritas.
2.Definisi efisiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas. (Fama, 1970)
3.Definisi efisiensi pasar didasarkan pada distribusi dari informasinya. (Baever, 1989)
4.Definisi efisiensi pasar didasrkan pada proses dinamik. (Jones, 1995)
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja (informationally efficient market) atau dapat dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia (decisionally efficient market).

Tes dan Implikasi dari Efisiensi Pasar dan Anomali Pasar
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut dengan hipotesis pasar efisien (HPE) atau efficient market hipothesis (EMH). Untuk mengetahui kebenaran hipotesis ini, maka perlu dilakukn pengjian empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.
Farma (1970) membagi pengujian efisiensi pasar menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut ini.
1.Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.
2.Pengujiann-pengujian bentuk setengah kuat (semistrong form tests), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan.
3.Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong form tests), yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang idak terefleksi di harga sekuritas

Keuntungan dan Resiko Dari Investasi

Proses Investasi
Proses investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan investasi dalam sekuritas, yaitu sekuritas apa yang dipilih, seberapa banyak investasi tersebut dan kapan investasi tersebut akan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut diperlukan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Kebijakan Investasi
2. Analisa Sekuritas
3. Pembentukan Portofolio
4. Melakukan Revisi Portofolio
5. Evaluasi Kinerja Portofolio

Komponen Dari Keuntungan ( Return )
Return dapat didefinisikan sebagai tingkat keuntungan yang diperoleh atau yang diharapkan dari suatu investasi selama satu periode waktu, yang akan diperoleh di masa mendatang. Return merupakan kompensasi atas resiko yang harus ditanggung oleh investor atas investasi yang dilakukannya.Sumber – sumber return yang merupakan faktor motivasi bagi investor dalam berinvestasi adalah deviden, yaitu pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi saham dan capital gain yaitu perubahan harga dari sekuritas berupa kenaikan harga saham yang memberikan keuntungan bagi investor.Hubungan return dan resiko searah dan linier, artinya semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula resiko yang harus ditanggung.

Sumber dan Tipe Resiko
Resiko terjadi dari akibat adanya unsur ketidakpastian dalam semua investasi saham. Perbedaan antara return yang diharapkan (return yang diantisipasi investor di masa mendatang) dengan return yang benar-benar diterima (return yang diperoleh investor) merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Beberapa sumber resiko yang berkaitan dengan besar risiko investasi di antaranya adalah:
1.Risiko Suku Bunga
2.Risiko Pasar
3.Risiko Inflasi
4.Risiko Nilai Tukar
5.Risiko Likuiditas
6.Risiko Financial

Semua risiko yang dapat menyebabkan penyimpangan tingkat pengembalian investasi dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu:
1) Systematic Risk
Systematic risk disebut juga risiko pasar, karena berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko ini terjadi karena kejadian di luar kegiatan perusahaan, seperti inflasi, resesi, tingkat bunga pasar, dan lain lain. Systematic risk disebut juga undiversifiable risk karena risiko ini tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portofolio.
2) Unsystematic Risk
Unsystemic risk merupakan risiko spesifik perusahaan, karena tergantung dari kondisi mikro perusahaan. Contoh unsystemic risk antara lain risiko industri, financial leverage risk, operating leverage risk, dan lain-lain. Risiko ini dapat diminimalkan bahkan dihilangkan dengan melakukan diversifikasi investasi pada banyak sekuritas (portofolio), karena itu disebut juga diversifiable risk.

Estimasi Resiko dan Return Pada Portofolio
Beberapa ukuran statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan suatu risiko, di antaranya adalah :
1) Range
2) Mean Absolute Deviation
3) Probability Of Negative Return
4) Semivariance
5) Standard Deviation

Kovarians
Kovarian adalah korelasi antara dua buah variabel ( bergerak bersama ) dari waktu ke waktu. Kovarian adalah suatu ukuran mutlak tentang derajat asosiasi antara return untuk pasangan surat berharga, dan harus digunakan ketika menghitung resiko portofolio.kovarian juga bisa :
1.Bernilai positif
2.Bernilai negatif
3.Bernilai nol

Konsep Model Indeks Tunggal
Kalau kita melakukan pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat ” pasar ” membaik ( yang ditunjukan oleh indeks pasar yang tersedia ) harga saham – saham individual juga meningkat. Demikian pula sebaliknya pada saat pasar memburuk maka harga saham – sahamnya akan turun harganya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat keuntungan suatu saham nampaknya berkorelasi dengan perubahan pasar.Model indeks tunggal merupakan penyerderhanaan dari model markowitz.Penggunaa model indeks tunggal memerlukan penaksiran beta dari saham – saham yang akan dimasukan kedalam portofolio.

Investasi dan Alternatif Investasi

Kalau pemodal ingin melakukan investasi, maka investasi bisa dilakukan pada aktiva riil, atau real assets ( membangun pabrik, membuat produk baru, menambah saluran distribusi, dan sebagainya ), ataupun pada aktiva finansial ( financial asset ), atau sekuritas ( memmbeli sertifikat deposito, commercial paper, saham, obligasi atau sertifikat reksadana ). Selain itu, surat berharga yang baru dikeluarkan leh perusahaan dijual di pasar primer ( primary market ). Surat berharga yang baru dijual dapat berupa penawaran perdana ke publik ( initial public offering atau IPO ) atau tambahan surat berharga baru jika perusahaan sudah going public ( sekuritas tambahan ini sering disebut dengan seasoned net issue ). Selanjutnya surat berharga yang sudah beredar diperdagangkan di pasar sekunder ( secondary market ).
Tipe lain dari pasar modal adalah pasar ketiga ( third market ) dan pasar keempat ( fourth market ). Pasar ketiga merupakan pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua tutup. Pasar ketiga dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual pada saat pasar kedua tutup. Pasar keempat merupakan pasar modal yang dilakukan diantara institusi berkapasitas besar untuk menghindari komisi untuk broker. Pasar keempat umumnya menggunakan jaringan komunikasi untuk memperdagangkan saham dalam jumlah blok yang besar.
Pengertian dan Pentingnya Investasi
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang effisien selama periode waktu tertentu. Dengan begitu akan meningkatkan utility total. Investor melakukan investasi untuk meningkatkan utilitinya dalam bentuk kesejahteraan keuangan. Investasi mempunyai risiko, Berarti investasi tersebut tidak memberikan keuntungan yang pasti. Pemodal tidak bisa mengetahui dengan pasti tingkat keuntungan yang akan diperoleh. Ketidakpastian atau risiko investasi tersebut diukur dengan penyebaran nilai tingkat keuntungan di sekitar nilai tingkat keuntungan yang diharapkan. Ukuran penyebaran ini adalah devuasi standar (variance).

Pengambilan Keputusan dari Proses Investasi
Untuk mengambil keputusan investasi diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Menentukan Kebijakan Investasi
Pemodal perlu menentukan apa tujuan investasinya, dan berapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. Tujuan investasi tersebut harus dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
2.Analisis Sekuritas
Ada 2, analisis analitik dan analisis fundamental. Analisis analitik menggunakan data (perubahan) harga di masa yang lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang. Analisis fundamental berupaya mengidentifikasi prospek perusahaan untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang.
3.Pembentukan Portofolio
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsinya.
4.Melakukan Revisi Portofolio
Apabila dirasa bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang mebentuk portofolio tersebut.
5.Evaluasi Kinerja Portofolio
Pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja (performance) portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
Macam – Macam Asset Keuangan, Pasar Uang, Pasar Modal, Pasar Derivatif
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara yang lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaan lain.

Investasi Langsung
Aktiva yang dapat diperjualbelikan di pasar uang (money market) berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil, jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang tinggi. Pasar modal sifatnya untuk investasi jangka panjang.
Surat-surat berharga turunan (derivative) adalah surat-surat berharga yang nilainya merupakan jabaran dari surat berharga lain yang terkait.
Warrant adalah suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dan perusahaan bersangkutan dengan harga yang tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Futures contract merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva dimasa mendatang (futures) dengan harga pasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Investasi Tidak Langsung
Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independent.
Close-end investment companies merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya pada saat penawaran perdana saja dan selanjutnya tidak menawarkan lagi tambahan lembar saham.
Open-end investment companies dikenal dengan nama perusahaan reksa dana.
Go-publik adalah menawarkan saham atau obligasi untuk dijual kepada umum untuk pertama kalinya.
Manajemen Perusahaan Publik
Perusahaan publik dituntut mampu menyampaikan informasi yang abstrak tetapi informasi tersebut harus dapat memberikan nilai tambah.
Maanfaat dan Konsekuensi go-publik
Manfaat:
a.memperoleh dana murah dari basis pemodal yang sangat luas untuk keperluan penambahan modal.
b.memberikan likuiditas dan nilai pasar terhadap kekayaan perusahaan yang merupakan nilai ekonomis dari jerih payah pendiri.
c.mengangkat pandangan masyarakat umum terhadap perusahaan sehingga menjadi incaran para profesional sebagai tempat untuk bekerja.
d.pemegang saham, khususnya individu akan cenderung menjadi konsumen yang setia kepada produk perusahaan, karena adadnya rasa ikut memiliki perusahaan.
e.perusahaan publik menikmati secara cuma-cuma promosi melalui media massa, terutama perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan, likuid dan pemilikan sahamnya tersebar luas serta kapitalisasi yang besar.
Konsekuensi:
a.Proses go-public membutuhkan tenaga, pengorbanan, waktu dan biaya.
b.masuknya peserta baru yang akan ikut mengambil bagian dalam kebijakan perusahaa, ikut memiliki klaim atas hasil usaha dan harta perusahaan.
c.kewajiban untuk memenuhi keterbukaan terus menerus yang juga membutuhkan biaya, waktu dan tenaga.
d.transformasi sikap dan tindak tanduk menejemen maupun pemegang saham pendiri terutama yang menyangkut pembinaan hubungan baik jangka panjang dengan pemegang saham publik yang minoritas.




Perusahaan Investasi dan Perdagangan Sekuritas

Tipe Perusahaan Investasi
Perusahaan Investasi adalah suatu perusahaan keuangan yang mengorganisir untuk kepentingan penanam modal dalam surat-surat berharga, yang mengacu pada objek yang khusus. Perusahaan investasi juga bertindak sebagai saluran untuk distribusi dividen bunga, dan merealisasi keuntungan, selain itu dalam pendistribusian dapat juga memilih untuk tidak membayar pajak kepada pemerintah, dan dapat juga menawarkan manajemen yang profesional.

Jenis – jenis Perusahaan Investasi :

Unit Investment Trust
Merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap (misal bond) dan ditangani oleh orng kepercayaan yng independen. Sertifikat portofolio ini dijual kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva yabg tergabung di dalam portofolio ditambah dengan komisi.

Closed End Investment Company
Merupakan perusahaan investasi yang hanya menjual sahamnya pada saat penawaran perdana (IPO) saja dan selanjutnya tak menawarkan lagi tambahan lembar saham.

Open End Investment Companies (reksadana)
Investasi ini masih menjual saham baru kepada investor setelah penjualan saham perdananya.


Definisi Pasar Sekunder
Setelah sekuritas baru selesai dijual di pasar primer melalui banker investasi, tugas dari sindikat pembelian sekuritas telah selesai dan biasanya disebut dengan istilah broken syndicate. Sekuritas bersangkutan kemudian diperdagangkan untuk publik di pasar sekunder. Pasar sekunder dibedakan menjadi pasar bursa saham dan over the counter ( OTC ) market. Sekuritas di perusahaan kecil umumnya diperdagangkan di OTC market sedang sekuritas untuk perusahaan yang besar di stock exchange.

Pasar Bursa Saham
Proses penjualan saham di stock exchange market umumnya menggunakan sistem lelang sehingga pasar sekunder ini sering disebut dengan auction market, disebut pasar lelang karena transaksi dilakukan secara terbuka dan harga ditentukan oleh supply ( penawaran ) dan demand ( permintaan ) dari anggota bursa yang meneriakkan ask price ( harga penawaran terendah untuk jual ) dan bid price ( harga permintaan tinggi untuk beli ).
Specialist : anggota dari bursa yang mendapat tugas untuk mengamati, mencatatdan menstabilkan harga serta volume transaksi dari suatu saham tertentu

Pasar OTC
Merupakan pasar modal untuk perusahaan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang terdaftar di bursa saham, jika di bursa saham menggunakan sistem lelang, maka di OTC digunakan sistem negosiasi, yaitu harga ditentukan dengan cara negoisasi. Oleh karena itu OTC sering disebut sebagai pasar negoisasi. OTC market terdiri dari jaringan dealer yang siap membeli atau menjual sekuritas. Dealer beda dengan broker jika broker menerima komisi, maka dealer mendapatkan laba dari perbedaan harga jual dan beli.broker hanya menerima komisi karena broker hanya sebagai perantara menemukan penjual dan pembeli dan broker tidak membeli sekuritas. Sebaliknya dealer mendapatkan keuntungan karena dealer membeli sekuritas bersangkutan untuk dijual kembali.

Tipe Order
Dalam order perdagangan saham, pemodal harus menjelaskan :
1.Nama perusahaan
2.Apakah order tersebut untuk membeli atau menjual
3.Besarnya order
4.Berapa lama order tersebut akan berlaku
5.Tipe order yang digunakan

Kadang – kadang order dinyatakan sebagai open order atau good-till-cancelled ( GTC ). Order ini akan tetap berlaku sampai pialang bisa memenuhi permintaan pemodal atau sampai pemodal membatalkannya. Tipe order bisa dinyatakan dalam bentuk market order, yamg berarti bahwa pialang diminta membeli atau menjual saham pada harga pasar. Pemodal bisa menentukan kepastian harga dengan menetapkan limit order. Variasi lain adalah stop order ( disebut juga sebagai stop loss order ) dan stop limit order. Pada stop order pemodal harus menentukan apa yang disebut sebagai stop price. Di BEJ tipe order yang dapat digunakan adalah market order, limit order, dan discretionary order. Discretionary order berarti bahwa order tersebut akan dilaksanakan pada harga, yang menurut anggota bursa ( pialang ) terbaik bagi klien ( pemodal ), dengan demikian discretionary order hanya dilakukan oleh pialang yang telah mempunyai hubungan baik dengan kliennya. Semua order tersebut hanya berlaku untuk satu hari, kecuali dinyatakan sebagai good till cancelled.

Transaksi Broker
Investor tidak dapat langsung melakukan transaksi di lantai bursa, tetapi diawali oleh broker. Investor dapat memilih sendiri jenis dari broker yang diinginkan, seperti full service broker atau discount broker. Full service broker menawarkan jasa yang lengkap termasuk sebagai berikut.
1.investment reseach and advice
2.asset mannagement
3.order execution
4.clearing

Discount broker sebaliknya hanya menawarkan jasa yang minimum dengan komisi yang rendah. Discount broker biasanya hanya menawarkan jasa order execution dan clearing.

Pembelian Marginal
Ada dua cara melakukan pembayaran untuk pembelian sekuritas, yaitu dengfan rekening kas atau dengan rekening marjin. Pembelia sekuritas dengan cara seperti ini yaitu hanya dengan membayar terlebih dahulu sebagian ( marjin ) dari keseluruhan harga yang ada disebut on marjin. Untuk maksud seperti ini, investor harus membuka rekening di broker. Rekening ini disebut dengan rekening marjin ( marjin account ). Umumnya investor dapat membeli sekuritas sebanyak dua kali lipat dari jumlah uang tunai yang dibayarkan atau dengan kata lain, investor cukup membayar separuh dari seluruh pembelian denga separuhnya lagi dipinjam dari broker. Investor akan ditarik bunga untuk pinjaman ini dan sertifikat kepemilikan biasanya digunakan sebagai jaminan. Investor merupakan masih pemilik dari sekuritas, tetapi pembelian dengan marjin menggunakan nama broker. Sekuritas semacam ini yaitu dengan menggunakan nama broker tetapi milik investor disebut dengan in street name.